Wednesday, May 13, 2015

Iklan numpang bikin kesel

Karena gw kehabisan ide buat bikin blog,, gw nonton Tv buat nyari inspirasi. Dan gw berakhir pada menonton acara film tentang adventure, kebetulan gw suka wisata alam jadi gw ikutin nih acara televisi di salah satu televisi swasta.

Setelah nonton sekitar 30 menit tiba2 presenternya ngomong wah bro muka gw berminyak nih, cuci muka dulu ah biar seger gw pikir cuci muka biasa pakai air. Ternyata oh ternyataaa dia ngiklanin salah satu brand sabun cuci muka.

Gw keselnya minta ampun, kenapa harus ngiklanin sabun cuci muka diacara alam yang merusak alam. Ga pas aja gitu momennya, kenapa ga ngiklanin sabun cuci muka di acara kaya gossip atau apapun yang ga ada hubungannya sama alam.

Sekarang banyak banget nih diacara TV yang digunakan oleh brand-brand tertentu untuk numpang ngiklan dalam acaranya, menurut gw sbenernya ga masalah asal momennya pas dengan acara Tvnya.

Tulisan gw kali ini emang singkat, sekedar cuma mau ungkapin unek-unek aja. Thanks

Billboard nyasar



Apa sih yang salah dari iklan diatas? Kayaknya sih ga ada yah. Tapi masalahnya gw liat ini di Bandung tepatnya di jalan setiabudi sebelum belokan menuju gandok. Gw baru pernah liat apartemen yang berlokasi di jakarta kebetulan dekat rumah gw yang kira2 5 menit sampe apartemen ini tapi iklannya sampe ke bandung.

Ya mungkin Green Pramuka City ini mau nyasar ke pasar di bandung biar tertarik untuk investasi atau berencana tinggal di jakarta. Tapi kalau untuk masang billboard gw merasa caranya ini gak efektif banget kenapa? yang ada dipikiran gw:

1. Tipikal orang bandung sama org jakarta dari pengalaman gw klo beli apartemen itu beda, klo org bandung biasanya beli untuk tinggal, sedangkan klo orang jakarta walaupun ud punya rumah tetep mau beli apartemen klo ada duit.

2. Show Unit nya aja cuma ada di jakarta masa orang bandung klo mau liat2 dengan detail harus ke jakarta dulu.

3. Billboard jarang yang liat ditambah lagi apartemen nyasar yang di iklanin kayanya org makin malas liat.


Paling segitu aja sih pendapat gw mengenai billbaord Green Pramuka City ini, semoga kedepannya gw ga ngeliat billboard buat jadi bahan cacian lagi hahahaahah


Negative Marketing

Dalam artikel kali ini gw jg mau bahas tipe marketing yang cukup unik yaitu Negative Marketing. Sebenernya menurut gw agak gak etis sih hahahaah, tapi yang namanya strategi marketing ya mau gimana lagi. Perusahaan kaya samsung banyak membuat iklan seperti ini untuk melawan rival terbesarnya yaitu apple dan mereka berhasil menggunakan strategi ini membuat orang penasaran bagaimana produk samsung bisa lebih baik. Ini salah satu commercial samsung yang menggunakan negative marketing


Klo kasus di Indonesia yang menggunakan negative marketing apa sih? Banyak banget dan hampir kita lihat sehari yaitu iklan rokok.



Namun iklan rokok disini menggunakan negativ marketing bukan buat jelek-jelekin brandnya atau competitor lain melainkan untuk menjauhi orang dari merokok, menakut-nakuti sehingga orang tidak mau mencoba rokok.

Kalau menurut gw iklan rokok kaya gini udah ga ada gunanya apa lagi di Indonesia hahahaah, orang udah tau efek yang diakibatkan rokok tapi tetep aja ga peduli karena mungkin kenikmatan merokok lebih dari after effectnya.

Lucu sih memang setelah tulisan-tulisan "menyeramkan" di bungkus rokok di Indonesia diubah oleh kebijakan pemerintah menjadi gambar, tapi ternyata tetep aja gak ada efeknya bahkan malah jadi bahan iklan baru atau lelucon.

Tuesday, May 12, 2015

Fighting Brand

Sehabis ngomongin soal telkomsel, telkomsel punya satu buah brand yang berfungsi sebagai fighting brand. Buat yang ga tau fighting brand ini definisinya menurut wikipedia "In marketing, a fighter brand (sometimes called a fighting brand) is a lower priced offering launched by a company to take on, and ideally take out, specific competitors that are attempting to under-price them. Unlike traditional brands that are designed with target consumers in mind, fighter brands are created specifically to combat a competitor that is threatening to take market share away from a company's main brand."


Brand kartu As merupakan salah satu brand milik telkomsel yang digunakan oleh telkomsel pada saat jaman-jamannya perang harga antar operator. Telkomsel merasa terganggu dan membuat market sharenya bergoyang sehingga telkomsel untuk memutuskan mengeluarkan brand sebagai senjata perang tarif. Kartu As mengeluarkan kebijakan tarif telpon dan sms yang murah untuk melawan operator pesaing yang juga melawan harga murah.


Sbenernya selain telkomsel banyak perusahaan lain yang mengeluarkan fighting brand saat main product/brand nya terganggu oleh kompetitor. Ini adalah kasus lain fighting brand,


Fresco merupakan salah satu brand milik kapal api, Fresco dibuat untuk melawan Top Coffe yang saat itu merebut pasar Kapal Api sebagai produk utamanya. Harga jual fresco tergolong lebih murah sedikit dibanding Top Coffe dan Fresco menggunakan Promo yang sama persis seperti Top Coffee yaitu beli 10 gratis 5


Apa sih kegunaan fighting brand?

1. Mencegah market share main brand direbut oleh pesaing yang memasang harga murah

2. Menghindari terjadinya perubahan brand equity terhadap main brand, jika yang digunakan untuk melawan adalah main brandnya. (harga main brand diturunin nanti dikira konsumen kualitasnya diturunkan)

3. Brand-brand perusahaan yang lain tidak terganggu jika ada brand khusus untuk melawan. (harganya tidak berubah, strategi tidak berubah, dll)

4. Mematikan brand lawan





Telkomsel case



Jadi hari senin minggu ini kelas gw kedatangan dosen tamu dari telkomsel yang mau sharing di kelas tentang telkomsel ini. Siapa sih yang gak tau telkomsel selaku operator terbesar di Indonesia yang menguasai market share telekomunikasi seluler di Indonesia lebih dari 50% pengguna telepon genggam di Indonesia. Telkomsel memiliki tagline operator paling Indonesia.

Telkomsel memiliki berbagai macam product, ini dia produk-produknya:


















Telkomsel punya banyak lini produk bukan karena tanpa alasan, setiap brand memiliki brand positioning dan target market yang berbeda:

1. Kartu Halo; kartu prioritas dengan target market middle-up dan korporasi dan pulsa bukan menjadi masalah yang penting adalah kelancaran komunikasi.

2. Simpati; kalangan middle dengan pilihan paket terbanyak yang bisa di sesuaikan dengan kebutuhan.

3. Kartu As; Fighting brand melawan operator lain saat perang tarif, target market lebih ke middle-low

4. Loop; kartu yang dibuat khusus untuk anak muda dengan penggunaan data internet banyak, menawarkan berbagai jenis paket data internet yang beragam.

5. Telkomsel flash; kartu khusus penggunaan internet seperti modem.


Produk-produk telkomsel yang beragam ini bukan tidak ada masalah didalamnya, berdasarkan sharing yang diberikan kakak-kakak dari telkomsel ada beberapa masalah yang di hadapi telkomsel saat ini seperti

  • Orang bahkan lebih mengenal simpati dibanding telkomsel
  • Yang ada dibenak konsumen kalau mendengar telkomsel itu mahal
  • Awareness untuk brand baru seperti Loop masih sangat kurang, bahkan di kelas gw aja banyak yang ga tau Loop
  • Brand identity dan association yang diinginkan belum sesuai dengan apa yang ada di benak konsumen.


Kakak yang masuk sebagai dosen tamupun menanyakan kami sebagai feedback untuk telkomsel sendiri, seperti kenapa ga pakai telkomsel? dan ternyata pada bilang mahal hahaha. Lalu ditanyakan pada pakai operator apa? dan kebanyakan pada menggunakan XL, lalu menurut gw hal yang seru dimulai disini.

Kami ditanyakan apa sih yang bikin kalian milih XL di banding telkomsel ? kebanyakan pada menjawab kalau Xl lebih murah dan lebih anak muda. Memang kalau telkomsel identik dengan orang tua? tanya kakak dari telkomsel. Kebanyakan dari kelas kita memang menjawab iya dilihat dari logonya yang kaku warnanya merah.

Gw sendiri setuju memang telkomsel itu terbilang lebih mahal dibanding operator lain, tapi gw merasa manfaat yang gw dapatkan dari membayar telkomsel lebih mahal itu sebanding dengan harganya dengan kualitas sinyal sangat baik, internet yang cepat, dan pelayanan baik. Di kelas gw ada yang menyarankan mengganti logo telkomsel agar kelihatan lebih "anak muda", jujur sbeenrnya gw ga setuju, kenapa? karena telkomsel awarenessnya udah bisa dibilang mencakup seluruh Indonesia bahkan luar negeri sebagai operator terbesar nomor 6. Gw sendiri setuju dengan strategi telkomsel yang membuat Loop untuk membuat kartu khusus segmen anak muda dengan harga yang lebih terjangkau dibandingkan mengubah nama besar telkomsel. 

Sekian sharing gw mengenai materi dari telkomsel. Thanks


Word Of Mouth effect



Pada artikel-artikel sebelumnya gw ud sempet bahas sekilas tentang word of mouth, sekarang gw mau bahas lebih dalam lagi tentang word of mouth. Sebelumnya apa sih word of mouth itu? Kita pasti pernah nanya ke temen seperti hape yg bagus apa sih? tempat makan yang enak dimana? atau pernah dikasih tau temen disini tempatnya enak loh, minumannya murah-murah loh, atau bahkan bentuk lain seperti hape ini jelek banget sih baru btr pake ud rusak, tempatnya enak sih tapi makanannya enggak banget. Smua contoh-contoh diatas itu adalah bentuk word of mouth baik itu bentuknya negatif maupun positif, lalu apa sih gunanya word of mouth bagi sebuah brand?

Ini gw ngutip kalimat dari Boston Consulting Group yang berisi,
"The study shows that consumers seek above all the recommendations from their friends, family, colleagues or even from other consumers (through online product reviews) at the time of their purchase decision process. Especially for important purchases – whether by their price or their emotional impact.
They also have less confidence in traditional media.
66% of consumers surveyed seek the opinion of their friends and family and 50% consult reviews from other consumers on the Internet before making a purchase decision. This is two to ten times more than the number of consumers who listen to the opinion of the media or consult the brand website."
Jadi Word Of Mouth (WOM) itu penting banget bagi sebuah brand untuk mendongkrak salesnya, perubahan teknologi pada saat ini membuat WOM bisa dilakukan tidak hanya sekedar tatap muka kalau ketemu aja tapi bisa juga dengan posting di social media, review product di internet, dan lainnya. Tapi jangan lupa klo WOM juga bisa memberikan dampak mematikan jika customer tidak puas dengan pelayanan sebuah brand. Nih ada kutipan dari BCG lagi,
"It is often said that for one dissatisfied customer who complains, there are ten satisfied customers who remain silent."
Customer yang ga komplain mungkin dianggap perusahaan ga ada masalah apa-apa, namun dibalik diamnya customer yang ga puas itu dia menceritakan pengalamannya ke teman-temannya, keluarga, atau orang dekatnya bahkan yang lebih bahaya jika dia menuliskan pengalamannya melalui internet, mereka ini bisa menjadi "silent assassin" bagi perusahaan.
Melalui Boston Consulting Group gw jg belajar bahwa ada faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen mau me-rekomen produk atau memberikan review negatif kepada sebuah brand, faktor-faktor ini tergantung dari industri dimana sebuah brand itu bergerak, apa aja itu?
1. Value untuk customer ini penting banget untuk semua macam industri
2. Customer service, faktor ini penting umumnya untuk perusahaan yang bergerak dibidang jasa seperti bank, operator telekomunikasi, dll.
3. Desain dan performa, faktor ini penting untuk perusahaan yang bergerak di produk khususnya yang berteknologi tinggi dan mahal seperti handphone, mobil, dll.
Dengan mempertimbangkan faktor-faktor tersebut sebuah perusahaan bisa menciptakan customer yang rela merekomendasikan brandnya kepada orang terdekatnya, bukan malah menghancurkan perusahaan.



Teaser Marketing

Apa sih teaser marketing itu? pernah liat iklan ini?

 



Iklan-iklan diatas merupakan contoh-contoh dari teaser marketing. Yaitu iklan yang memberikan cuplikan, sebagian, bentuk sepintas dari suatu produk yang membuat orang penasaran terhadap suatu barang atau jasa tersebut. 

Menurut gw ini efektif banget terutama bagi perusahaan yang menjual barang. Rasa penasaran orang akan membuat orang terus mengejar-ngejar apa sih maksud dari iklan diatas, sekaligus orang akan terus mengikuti perkembangan dari iklan tersebut.

Teaser Ad tersebut di kombinasikan dengan  penggunakan media digital sebagai media promosinya membuat perusahaan mudah menjangkau seluruh dunia dengan cara yang lebih efektif. Gw sendiri mengikuti perkembangan teaser-teaser yang buat gw penasaran banget "kaya gimana sih bentuk barang yang sebenernya atau seutuhnya" yang akhirnya gw berakhir dengan mencari iklan ini di Youtube.


Digital Branding



Kak Dicky sempat masuk ke kelas gw dan sharing mengenai digital branding khususnya yang dilakukan oleh Line perusahaan yang ditangani kak Dicky. Perubahan jaman saat ini membuat orang memakai internet merupakan keharusan bahkan seperti yang di bilang kak Dicky lebih baik ketinggalan dompet daripada hape, Gw sendiri setuju banget dengan hal itu dan gw seperti itu jg lebih baik ketinggalan dompet karena bisa ngutang hahahaah....



Sekedar share aja gw baru mengetahui apa yang sebenarnya dilakukan oleh Line berkat sharing dari kak Dicky, tujuan line sebenarnya bukan membuat aplikasi instant massaging tetapi adalah menjual character si Browny, Cony, Sally, James, dll. Jujur sebenernya gw cukup kaget mendengar bahwa tujuan line menjual character layaknya Disney yang sama-sama juga menjual character tapi dengan cara yang berbeda, kalau Disney menjual character dengan membuat film dari character tersebut lalu membuat Disneyland dengan tema-tema berbagai characternya, tetapi Line  menjual character dengan mengikuti perkembangan jaman yaitu melalui social apps.

Cara Line tersebut bagi gw sendiri ga sempat terpikir bisa menggunakan aplikasi chatting buat jual character dan nyatanya Line sangat amat berhasil menjual character mereka dan mendapatkan revenue stream yang luar biasa besar hanya dari penjualan Sticker line.

Beralih dari Line, perusahaan yang lain mulai banyak juga yang melakukan branding melihat perkembangan jaman dan teknologi saat ini, campaign campign perusahaan dalam membangun brandnya sudah mulai beralih dari cara konvensional (billboard, TVC, etc) dan lebih banyak fokus ke pemanfaatan internet untuk membangun brand equity. Baik itu melalui Website, Youtube, Social Media, Chatting Application, dan masih banyak lainnya fasilitas internet yang bisa dijadikan media promosi digital.


Sekian sharing kali ini, Thanks



Revenue Stream by branding



Di kelas brand management yang terakhir dengan Rex, gw dijelasin tentang revenue stream. Revenue stream itu gampangnya sumber penghasilan perusahaan seperti penjualan. Lalu dengan branding gw baru menyadari bahwa ada revenue stream tambahan jika sebuah perusahaan punya Brand equity yang baik apa aja sih?


1. Franchise, seperti KFC, McD, dll yang menjual brandnya untuk kemitraan. Kasus jika di Indonesia seperti Kebab turki baba rafi, Sabana Fried Chicken. Brand mereka yang sudah kuat membuat mereka bisa menjual merek mereka untuk melakukan kerja sama dengan orang yang tertarik untuk membeli merek mereka. Hal ini sekaligus membuat perusahaan memperluas cabang mereka dengan melakukan franchise dengan ketentuan tertentu.

2. Menjual produk ke mitra franchise. Perusahaan dapat mendapatkan penghasilan terus menerus melalui mitra franchise yang bekerja sama dengan perusahaan dengan cara membeli terus menerus produk yang dijual ke pusat perusahaan. 

3. Brand Value. Dengan brand yang kuat tentu lebih besar kesempatan perusahaan untuk mendapatkan untung yang lebih dari perusahaan yang brandnya blom begitu kuat.

4. Penjualan merchandise, sebuah perusahaan bahkan bisa menambah produk yang sama sekali tidak ada hubungan dengan produk utama mereka untuk di jual ke pasar dengan cara menaruh brand mereka di produk tertentu seperti gelas, tumbler, mainan, dll. Yang akan membuat org tertarik untuk membeli karena ada merek brand yang kuat tertera di merchandise tersebut.

Mungkin pendapat gw berdasarkan google segitu dulu, semoga bermanfaat thanks.

Motor Honda "Irit"




Apa sih yang kalian bayangkan jika dengar motor honda? gw yakin sebagian besar orang langsung berpikir bahwa motor honda itu terkenal dengan iritnya. Hal itu bener banget karena keliatan dari setiap strategi honda, Motor honda meng asosiasikan brandnya sebagai motor yang paling irit dan memang mereka berhasil menanamkan itu kedalam pikiran orang Indonesia.

Setiap orang indonesia yang liat motor honda pasti menganggap klo motor itu lebih irit dibanding yang lain, tapi ada tapinya seberapa irit sih dibanding yg lain?

Disini gw mau ngambil konsep marketing yang namanya absolute threshold, ap an tuh? yaitu energi minimal yang orang rasakan adanya sensasi. Trus apa hubungannya sama motor honda? hubungannya itu seberapa irit honda di banding yang lain contoh nih motor yamaha 1 liter bisa 50km ternyata motor honda lebih "irit" yaitu 1 liter bisa jalan 51km. Memang sih lebih irit tapi apakah 1km lebih irit tersebut bisa membuat sensasi kepada konsumen??Ada banyak banget review orang yang ternyata motor honda itu irit tapi hampir ga beda jauh sama pesaingnya bahkan ada yg malah kalah irit dibanding pesaing. 

Memang sih Honda berhasil membuat brand association yaitu irit, tetapi tetap yang namanya perusahaan yang terpenting adalah produknya... Menurut gw mau marketing sehebat apapun tapi ga didukung dengan produk yang sesuai dengan apa yang dikatakan melalui marketing pasti suatu waktu akan collapse. Hal ini terbukti dari market share Honda yang terus tergerus oleh pesaing-pesaingnya.

Lalu apakah honda akan terus mengatakan bahwa dirinya irit dibanding yg lain?





Monday, May 11, 2015

Billboard di jalan tol

Setiap perusahaan pasti mau meningkatkan brand equity dengan bermacam-macam cara, nah salah satu kegiatan promosi yang dilakukan perusahaan biasanya menggunakan billboard. Nah penggunaan billboard ini banyak banget digunain perusahaan dimana-mana, nih contohnya :


Billboard khususnya dijalan tol banyak banget kita liat jika sedang menggunakan jalan tol untuk menuju tempat tujuan, Tapi pertanyaannya seberapa efektif sih billboard di jalan tol? Gw pernah ngeliat billboard di jalan tol yang ukurannya kecil. kurang lebih seperti ini...


Gw sendiri sbenernya bingung manfaat billboard dengan lokasi di jalan tol ukuran kecil, siapa yang lihat billboard kecil sgitu dengan kecepatan rata-rata di jalan tol kalo kosong 100km/jam++. Kalau emang kita tertarik untuk lihat masa harus melambatkan mobil dulu? Emang sih biaya pasang iklan billboard dijalan tol ga murah dikarenakan traffic yg tinggi... Tapi kalau gunanya untuk menghemat budget promosi tapi ga berguna untuk apa?? Malah yang ada merk perusahaan atau produk perusahaan ga ada yang peduli atau lirik.

Kalau menurut gw sih ada beberapa hal penting yg harus dipertimbangkan saat memilih billboard di tol:
1. Yang penting banget tuh ukuran, jangan pasang billboard ukuran kecil di jalan tol yang kondisi trafficnya jalan cepet diatas 100km/jam. Kalo billboard kecil di dekat tempat dmana kendaraan harus melambat ya masih oke walau masih ada hal lain yg harus di pertimbangkan (kaya ukuran tulisan)

2. Lokasi, jangan pasang billboard yang lokasinya susah dibaca, contoh: billboard yang lokasinya abis tanjakan lalu billboard ada pada turunannya, belokan yang cukup tajam, dan lain-lain. hal-hal kaya gitu bisa bikin waktu kesempatan melihat billboard dengan jelas jadi kecil.

3. Content billboard itu sendiri....!!!! kenapa gw kasih tanda seru? Karena menurut gw billboard besar yang ga menarik ga bakal gw liat atau paling liat cuma sekilas ya sudah. Gpp sih pakai billboard kecil tapi buat billboard itu menarik untuk dilihat dari kejauhan dan gampang diliat dengan jelas. Mungkin klo ukurannya kecil susah pakai tulisan, lebih menarik jika buat bentuk dan warna yang eyecatching.Jadi orang tertarik untuk melihat.


Gw sebagai pengguna jalan tol sekaligus konsumen yang mungkin jadi target perusahaan yang masang billboard di jalan tol cuma mau kasih pendapat aja sebenernya. Karena menurut gw banyak yang billboard dijalan tol istilahnya cuma "numpang lewat" dan orang ga peduli sbenernya tentang isi billboard tersebut.

Sunday, April 12, 2015

Sharing perusahaan (VALVe)

Minggu ini gw ga akan banyak ngebahas tentang teori tapi lebih ke sharing perusahaan yang menurut gw hebat banget. Pertama-tama siapa sih dari kita yang ga pernah main atau setidaknya mencoba main Counter Strike atau lebih dikenal dengan CS, kayanya umumnya laki-laki pernah main CS. Di balik kesuksesan CS ada perusahaan yang dulu hanya bergerak dalam skala kecil sekarang sangatlah besar, siapa perusahaan itu?


Valve merupakan developer game-game besar seperti CS, DOTA, Half Life, dll. Tapi gw ga akan bahas valve dari sisi developernya, melainkan dari sisi pemanfaatan peluang dan meningkatkan brand equitynya. 
Awalnya cerita valve mengalami kesulitan sangat ingin melakukan update game Counter strikenya yang haru membuat pengguna offline beberapa hari serta valve juga ingin membuat anti-piracy dan anti-cheat software, hal ini membuat Valve ingin membuat sebuah software yang bisa menyelesaikan masalah tersebut dengan meminta bantuan perusahaan besar seperti Microsoft, Yahoo, dll namun ditolak. Akhirnya Valve bekerja sama dengan Acer dan AT&T, software tersebutpun muncul dengan nama Steam.

Awalnya Steam dibuat untuk melakukan update, anti cheat, anti piracy, dan komponen game tetapi pendiri Valve Gabe Newell melihat peluang bahwa pasar game di PC masih sangat baik (saingan saat itu adalah Playstation, XBOX, Nintendo, dll) disaat banyak industri mengatakan industri PC sudah dewasa dan tidak akan berkembang. Maka Steam mulai bekerja sama dengan developer-developer game untuk menjadikan Steam merupakan pusat game layaknya console seperti PlayStation, banyak masalah dan penolakan yang terjadi pada awal perkembangan steam.



Namun singkat cerita saat ini Steam merupakan platform game terbesar di PC dengan menawarkan lebih dari 4500 games dan menguasai pasar game digital sebesar 70% (dibeli secara online). Pemilik Steam Gabe Newell mengatakan bahwa profit Steam setahun melebihi profit per employee google yang memiliki pendapatan per karyawan 350.000, dengan jumlah karyawan Steam yang berjumlah 250 orang pada tahun 2010 maka setidaknya profit steam pada tahun 2010 adalah 87,5juta dollar US, bahkan ada beberapa pihak yang mengatakan profitnya mencapai 300juta-400juta US dollar.




Sunday, April 5, 2015

Brand Architecture 2

Lanjuttt nih tentang brand architecture, ada tiga jenis brand architecture lagi yang mau gw jelasin kali ini. Mudah-mudahan tigas sebelumnya ngerti bedanya karena tigas jenis kali ini yang menurut gw agak susah bedainnya sama tiga sebelumnya.
Sekedar review aja tiga sebelumnya yang gw bahas ada Product Brand, Range Brand, dan Line Brand. Langsung aja ke tigas jenis selanjutnya :

1. Umbrella Brand
Brand architecture ini menggunakan nama brandnya untuk "memayungi" produk-produknya yang dibedakan dengan menggunakan kode tertentu, tapi di depan kode tersebut pasti ada nama brandnya.
Contoh: 
Nokia 3310, Nokia 7610, Nokia 3300, Nokia 6600, dll.
Mercedes Benz e350, c250, c200, S300, dll.


2. Shared Brand

Brand architecture yang merupakan gabungan dari product brand dan brand induknya. Brand yang tiap produknya punya nama masing-masing tapi di depannya disertakan pula nama brand induknya.
Contoh:
Microsoft Office, Microsoft Windows, Microsoft Outlook, Microsft Skydrive, dll


3. Endorse Brand


Brand architecture jenis ini selalu menampilkan Brand induk dalam setiap produk yang dimiliki yang biasanya berupa logo perusahaan atau tulisan. Umumnya di taruh di depan kemasan dekat merek brand anak.
Contoh:
Nestle, disetiap produk nestle baik itu milo, kitkat, koko krunch, nescafe, dll pasti ada lambang burung dengan sarangnya ataupun bisa juga dengan tulisan nestle.


Jenis-jenis brand architecture diatas merupakan struktur yang biasa digunakan oleh perusahaan untuk anak-anak brandnya, banyak perusahaan yang tidak hanya menggunakan satu jenis brand architecture ,bisa lebih tergantung kita melihatnya jika kita melihat secara keseluruhan maka umumnya perusahaan besar menggunakan jenis hybrid yaitu penggabungan dua jenis atau lebih brand architecture.


Sekian artikel tentang brand architecture semoga bisa bermanfaat bagi pembaca. Thankks for reading


Saturday, April 4, 2015

Brand Architecture 1

Brand besar bisa terdiri dari brand-brand kecil... yep kali ini gw mau nulis tentang brand architecture.
Apa sih Brand Architecture? Ialah Struktur brand-brand yang terdapat pada satu organisasi atau brand 's parent. Umumnya brand architectur digunakan perusahaan yang sangat besar seperti Unilever, P&G, Google, dll karena membutuhkan dana/modal yang sangat besar.

Banyak macam cara yang digunakan perusahaan untuk menstrukturkan anak-anak brand yang dimilikinya, ada enam jenis brand architecture yang akan gw jelasin disini tapi gw bagi menjadi dua bagian,tiga jenis akan gw bahas skrg tiga lagi akan gw bahas di artikel selanjutnya.
KENAPA gw bagi jadi 2 bagian? Jujur gw sendiri masih kadang salah bedainnya tapi gw tegaskan disini, dalam melihat brand architecture bisa dari berbagai macam sudut pandang brand-brandnya, jadi saat gw bilang suatu brand menggunakan jenis struktur A maka jika diubah sudut pandangnya maka bisa saja menjadi menggunakan struktur B atau C, sekali lagi tergantung kita lihat dari mana. Oleh karena itu ada struktur hybrid bagi perusahaan yang menggunakan dua macam struktur atau lebih.

Langsung mulai aja 3 jenis architectur pertama :

1. Product Brand

Brand Architecture dimana sebuah perusahaan membagi produk-produknya ke masing-masing brand yang mandiri.
Contohnya:
Unilever banyak banget anak-anak brandnya seperti Clear, Pepsodent, Walls, Tresemme, , Lipton, Axe, dan masih ratusan lainnya. Tiap anak brand punya strategi masing-masing dan memiliki manajemen masing-masing. sehingga strategi untuk masing-masing brand bisa lebih fokus dan positioningnya lebih spesifik. Yang pentingnya adalah jika satu anak brand mengalami masalah ,brand anak yang lain tidak akan terkenda dampak signifikan. Tapi Cost marketing brand architecture semacam ini besar sekali karena tiap anak brand menggunakan marketingnya masing-masing.


2. Range Brand

Brand architectur dimana sebuah perusahaan menggunakan satu brand tapi punya produk kategori yang berbeda walaupun masih memiliki kaitan dengan produk utama.
Contoh: 
Asus memiliki produk utama part komputer dan laptop. Tetapi Asus juga mengeluarkan produk seperti mouse, tas laptop, smartphone, dll yang masih terkait untuk menunjang produk utama.


3. Line Brand
Brand Architectur yang menggunakan satu nama/satu brand dan produk-produknya masih satu lini.
Contoh:
Disini gw jelasin maksudnya beda sudut pandang deh, gw menggunakan contoh salah satu anak brand Unilever lagi yaitu Pepsodent, Pepsodent punya produk utama pasta gigi tapi punya produk lain seperti sikat gigi, benang gigi, mouthwash, dll yang masih satu lini yaitu perawatan gigi/mulut.



Udah tiga jenis Brand architectur yang gw jelaskan, tiga selanjutnya akan gw tulis sore nanti. Di tunggu ya. Semoga bermanfaat...................... thanks

Branding Sales

Setelah dua minggu gw cuti bikin blog karena UTS, sekarang gw mau mulai lagi nih menulis blog "tercinta". Artikel kali ini gw mau bahas tentang branding yang berujung akan sales namun berbeda dengan marketing.


Dalam proses Sales tentu ada proses yang harus diajalani seperti Review market, STP, dll. Proses yang tepat akan membuat konsumen merasa senang, nyaman, menganggap produk tsb worth it akhirnya akan terjadi sales. Nah Sales ini bisa dilakukan dengan dua cara yang berbeda:

1. Yang pertama adalah dengan cara yang bisa dirasakan, dibandingkan, dan dilihat. Cara ini merupakan marketing mix yang berisi dari product, place, price, promotion, process, people, dan physical evidence. Cara ini merupakan marketing konvensional yang sampai sekarang masih dipakai.

2. Lalu yang kedua adalah dengan cara Branding, membentuk brand equity yang kuat sehingga membuat nilai lebih bagi konsumen yang menggunakan produk berlabel brand tertentu. Branding mengangkat sales yang terjadi dari sisi emosional konsumen. Contohnya paling gampang ya tentu produk apple, banyak orang beli iPhone atau macbook bukan berdasarkan fungsi atau teknis tetapi klo pake produk apple itu terlihat berkelas ataupun meningkatkan pride.



Gw baca artikel dari internet yang cocok untuk artikel gue kali ini, ini dia : HeadPhones article
Sesuai dengan artikel yang gw kasih, Branding telah membuat  orang tidak melihat fungsi headphone yang sebenarnya "Today, the audio industry is saturated with marketing. Clueless consumers snap up name-brands at $300+ price points while merrily scrolling past better, cheaper pairs. The problem? We’re conditioned to shop by brand, rather than by true audio experience." 

Sebuah industri yang sudah tersaturasi dengan kegiatan branding akan membuat perusahaan mendapatkan untung yang lebih karena nilai mahal produk yang dibuat bukan berdasarkan Cost dalam membuat produk tersebut melainkan nilai brand yang tertera pada produk tersebut.

Nah tugas brand management disini tentu mencari "Gap" yang ada melalui review market jika terjadi Gap yang sangat besar maka perlu dilakukan re-branding agar tercipta brand yang kuat sehingga Sales terjadi.



Sunday, March 15, 2015

Unique way to increase brand equity


HAHAHAHA.... Blendtec, disini berusaha meningkatkan awereness produk yang ia produksi dengan cara memblender gadget-gadget mahal agar konsumen merasa tertarik untuk melihat. Blendtec juga membuktikan bahwa blender yang dibuat memiliki kualitas baik.


Dove Men membuat komersial di TV menggunakan iklan yang lucu, dengan menggunakan model pria berambut panjang lalu berubah menjadi pria yang benar-benar pria

Ini salah satu campaign yang unik banget seperti yang gw bahas sebelumnya, orang-orang jadi pada ngeliatin, mencoba untuk menggunakan vending machinenya. Sekali lagi coca-cola ingin menunjukan essensi ceria dan friendlynya

Declining Brand

Kali ini gw mau curhat tentang brand yang lagi turun padahal dulu boomingnya gila-gilaan di Indonesia, gw mau berikan pendapat sekaligus analisa singkat gw berdasarkan Aspek brand equity...
Brand yang gw jadikan objek kali ini adalah Blackberry.


Pasti gw yakin sebagai orang Indo hampir semuanya merasakan "demam" Blackberry atau bahkan kita sempat menggunakan Blackberry, tapi gmn nasib blackberry sekarang?? Memang sih dulu banyak banget yang pake blackberry tapi sekarang ini banyak juga yang mengganti Blackberrynya ke Android. Gw mau bahas penurunan blackberry melalui aspek-aspek yang ada di Brand Equity nih, yuk mulai....

1. Brand Awareness
Kalo menurut gw sendiri faktor brand awareness dari blackberrry hanya memiliki pengaruh kecil dalam penurunan blackberry sendiri, gw yakin hampir semua orang tahu blackberry cuma beli apa enggaknya sih beda cerita yaaa...

2. Brand Loyalty 


Dari sisi brand loyalty, dari riset singkat yang gw cari di internet blackberry sampai saat ini menurun terus menerus. Loyalty dari pengguna blackberry semakin lama semakin hilang. Menurut gw ini salah satu faktor mengapa blackberry makin terpuruk, tapi apa ya yang buat loyalitas konsumen BB hilang??

3. Perceived Quality


Ini nih yang menurut gw ga di maintain sama blackberry, di tengah perkembanan jaman khususnya didunia smartphone dimana Handphone android saling berlomba mengejar konsumen dengan spesifikasi smartphone gila-gilaan dilain sisi blackberry menurut gw speknya biasa-biasa aja. Dengan harga yang sama dengan BB tertentu lu bisa dapeting android dengan spesifikasi gila jauh di atas blackberry itu sendiri. Intinya orang melihat bahwa kualitas blackberry semakin menurun....

4. Brand Association
Klo dari yang gw liat blackberry mengasosiasikan dirinya sebagai smartphone untuk bisnis. Tapi menurut gw kurang tepat, kenapa?? Memang di USA blackberry digunakan untuk kalangan business man tapi contoh gampangnya di Indonesia blackberry tidak mengasosiasikan dirinya dengan tepat. Blackberry malah banyak dipakai oleh kalangan remaja padahal Indonesia merupakan salah satu market terbesar blackberry saat itu, oleh karena itu saat android muncul yang dimana lebih fun, lebih bebas, lebih menjanjikan pasar lebih memilih android karena pasar yang muncul seperti di Indonesia hanya karena booming sesaat padahal asosiasinya ga tepat. Maka pasar pun pada berlarian ke merk lain.

5. Other proprietary assets (Competitive advantage, Patents, etc)
Ini juga yamg menurut gw salah banget dari blackberry, dulu alasan terkuat kita pakai Blackberry adalah fitur BBM, tapi sekarang BBM udah ada diplatform manapun, Trus apa kelebihan blackberry??????!!!??? Emg sih katanya BBM di blackberry lebih bagus, tapi menurut gw Competitive advantage itu ga bisa mengalahkan competitive advantage yang dimiliki kompetitor seperti apple, atau samsung. Bahkan beberapa paten blackberry sudah dijual ke samsung... lalu apa yang bisa di "banggakan" dari blackberry???



Sekian dulu deh analisa singkat gw tentang blackberry....


Saturday, March 14, 2015

Brand Positioning, Essence, Identity



 Brand positioning, Brand Essence, Brand identity. apa sih beda ketiganya???  Mungkin klo bagi yang ga tau ketiganya mirip2, lalu apa yang bedain, gmn cara membedakannya....


1. Yang pertama positioning, brand positioning itu menempatkan brand dari sisi konsumen, mau dilihat sebagai apa brand kita dan membuat produk sesuai yang diingginkan konsumen. Sehingga brand positioning bisa di bilang Reason To Buy nya konsumen 
Contoh : 

  • AirAsia, CitiLink, dll memiliki positioning sebagai low cost carrier
  • Garuda Indonesia punya positioning 5 Star Indonesian airlines
  • Suzuki Ertiga, Toyota Innova, memiliki positioning sebagai mobil keluarga indonesia




2. Lalu brand Essence, kita harus menempatkan diri sebagai produsen untuk menciptakan essensi apa yang kita inginkan dari produk yang kita jual ke masyarakat.
Contoh :

  • AirAsia, CitiLink, dll memiliki essence bahwa produk mereka simple, mudah dibeli (simplicity)
  • Garuda Indonesia memiliki essence unforgettable flying experience
  • Lalu Innova, Ertiga memiliki essence kebersamaan didalamnya


3. Yang terakhir adalah brand identity merupakan karakteristik manusia yang dapat diatributkan kepada suatu brand - Keller. Didalamnya dibagi menjadi lima bagian yaitu Sincerity, Excitement, Competence, Sophistication, dan Ruggedness.
Contoh :
  • Identitas airasia adalah Sincerity (Down to Earth), dan Competence (reliable)
  • Identitas Garuda Indonesia adalah Sophistication (Upper Class), dan Competence (reliable)
  • Identitas Innova adalah sincerity (Cheerful)

Sekian dulu mungkin artikel gw untuk membedakan positioning, essence, dan identity. Thanks





New marketing mix concept

Artikel kali ini mungkin lebih mengarah kepada kegiatan marketing, tapi di era sekarang yang udah serba digital ini konsep marketing mix yang baru ini sangat penting supaya brand kita tidak kalah bersaing dengan brand lain.



Dalam konvensional marketing 4P sangatlah penting untuk menciptakan customer value untuk dapat memuaskan konsumen, namun seiring berkembangnya teknologi 4P saja tidak cukup untuk mendapatkan kepuasan konsumen. Ogilvy memperkenalkan 4E yang dapat melengkapi 4E, apa itu ?

From Product to Experience : produk bagi sebuah perusahaan merupakan senjata untuk memenangkan kompetisi, pengembangan, keunikan, fitur, dll menentukan produk siapakah yang paling unggul. Sekarang hanya sekedar produk saja tidak cukup, pernahkah kita berpikir tentang Online shop yang ada di Indonesia seperti Lazada, OLX, Elevenia, dll ??? Produk yang mereka jual tidak beda dari yang ada di toko-toko di mall, lalu apa yang mereka tawarkan?? Pengalaman berbelanja dengan mudah, cepat, tidak perlu datang ke lokasi.

From Price to Exchange : Konsumen harus membayar untuk mendapatkan suatu produk yang ia butuhkan dalam bentuk uang atau cost. Saat ini konsumen tidak hanya membutuhkan sekedar uang, tapi membutuhkan informasi yang dapat dicari melalui internet. Dalam kegiatan Exchange ini, kita bisa mengukurnya melalui seberapa besar sih perhatian orang bersedia untuk mencari informasi tentang suatu produk, ataupun relakah konsumen kita untuk men-share kan pengalaman berbelanjanya atau produknya di media social??

From Promotion to Engangement : Promosi disini masih memiliki kemiripan dengan engangement hanya saja perbedaan yang melakukan promosi. Promosi dilakukan oleh perusahaan, Engangement dilakukan oleh customer kita melalui word of mouth di social media ataupun di kehidupan nyata.

From Place to Everyplace : Maksud everyplace disini bukanlah cabang suatu perusahaan harus banyak ada dimana-mana, tiap kota ada, tiap negara ada, BUKAN!! Tapi maksudnya perusahaan harus ada dimana konsumen berada, tidak harus dengan toko atau kantor fisik untuk berkomunikasi dengan konsumen. Manfaatkan social media yang ada untuk berkomunikasi dengan konsumen dimanapun mereka berada, account berbagai social media dapat digunakan untuk mendekatkan diri kepada konsumen



The 4E are not replacing the conventional 4P of marketing mix





Friday, March 13, 2015

Endorsers Vs Advocate




Gw mulai artikel ini dengan dua buah posting instragram dari dua orang temen gw,  apa sih bedanya kedua gambar tersebut (dilihat dari contextnya)??????
Dari dua gambar tersebut apakah kalian tau yang mana brand endorser yang mana brand advocate?
Melalui artikel ini gw mau menjelaskan tentang brand advocate VS brad endorser....



Brand endorser / endorsement merupakan orang yang dibayar untuk mempromosikan produk suatu perusahaan agar teman-teman / follower si endorser bisa melihat dan tertarik untuk membeli produk mereka.
VS

Brand advocate adalah orang yang dengan sukarela dalam hal social media mem-posting suatu produk yang mereka konsumsi karena mereka merasa puas (baik dengan bentuk, rasa, manfaat, dll), sehingga teman-teman mereka bisa melihat dan tertarik.


Dari kedua definisi diatas kelihatan yang mana lebih effektif bagi sebuah perusahaan. Seorang brand advocate yang rela memposting berarti mereka merasa satisfied dalam segi konvensional berupa word of mouth, oleh karena itu kepuasan konsumen sangat penting...

Lalu apa hubungannya dengan Brand management???
Kita tahu bahwa setiap kegiatan marketing maka secara langsung atau tidak langsung brand pun selalu ikut kedalamnya... Brand endorser bisa membantu perusahaan untuk "mendongkrak" brand equity sebuah brand seperti meningkatkan awareness, association, dan perceived quality.
Dan apa sih yang paling penting?????? Brand endorser itu sama aja dengan promosi gratisssss, Tanpa ada biaya apapun yang dikeluarkan perusahaan.



Dalam sebuah survey dinyatakan bahwa seorang brand advocate jauh lebih dipercaya dibandingkan dengan Brand model, brand endorser, celebrity, Blogger, dan lainnya. Seorang brand advocate dapat memberikan rekomendasi ke orang lain, memberikan informasi yang lebih kredibel, dan menciptakan positive impression untuk sebuah brand.



Brand advocate dapat menarik konsumen lainnya, berupa teman si advocate untuk mencoba produk yang ia rekomendasikan, dan biasanya teman-teman si advocate lebih percaya dengan dirinya dibanding dengan endorser atau blogger.
Akhir kata, menciptakan brand advocate untuk sebuah brand sangatlah penting bahkan merupakan kewajiban dengan menciptakan advocate perusahaan bisa mencapai Goals perusahaan dengan lebih efektif.


Thanks

Thursday, March 12, 2015

If you love it, protect it




Kalian pasti tau logo diatas kan? Minuman bersoda yang ada dimana-mana hampir di seluruh negara ada. Coca-cola atau coke atau cola terkenal  diseluruh dunia bukan dengan cara yang mudah, coca-cola mempertahankan brand equity yang ia miliki dengan cara yang unik-unik. berbagai macam cara digunakan untuk menjaga essensi dari coca cola itu sendiri mulai dari desain botol yang unik dan campaign yang unik.

Apa aja sih cara-cara unik yang dilakukan coca-cola untuk mempertahankan brand equitynya??

1. Desain botol yang unik, dengan desain seni untuk seri diet coke

2. Vending machine unik, vending machine unik ini membutuhkan dua orang untuk dapat membeli coca cola dari vending machine ini. Tampaknya coca cola ingin menonjol kan brand essence mereka yaitu friendship.

3.  Tutup botol Friendship, botol unik ini harus dibuka dengan cara di tempelkan dengan tutup botol coca cola lain, sehingga orang yang membeli dipaksa untuk meminta tolong orang lain yang juga membelinya agar bisa meminum coca colanya. Tujuan dari tutup botol unik ini sama dengan frienship machine yaitu menonjolkan essensi friendship.
4. Label botol unik, lagi-lagi essence friendship yang ingin ditonjolkan oleh coca cola. Dengan memberi label nama-nama pada label botol pembeli diajak untuk memberikan coca cola kepada orang yang namanya tertera pada botol.

5. Marketing lewat film, mungkin ini film pertama yang secara gak langsung mengandung unsur marketing. Menurut gw ini cara campaign coca cola yang sangat unik dan sukses. Film nya cukup ngetop pada zamannya.

6. Free coca cola for dancing, disini coca cola mencoba menarik perhatian dengan cara kita di suruh joget mengikuti layar jika Score kita mencapai angka tertentu kita akan mendapatkan coca cola gratis. Cara ini sukses banget menarik perhatian orang yang kebetulan lewat mesin ini ataupun orang yang coba sangat banyak.





Strategi-strategi marketing di atas adalah cara yang menarik menurut gw, melalui campaign-campaign di atas coca cola sampai sekarang bisa mempertahankan brand equitynya dengan cara out of the box. 

sekian dulu artikel gw kali ini.... BE DIFFERENT!!!