Saturday, February 28, 2015

Re-Positioning Marlboro

Artikel kali ini gw mau bahas lagi tentang Brand Positioning tapi kali ini tentang Marlboro. Gw jadi pengen bahas marlboro gara2 liat Billboard marlboro di jakarta pas gw lagi jalan. Kenapa gw mau bahas marlboro? karena hampir disetiap negara yang ada marlboro pasti marlboro laku. Tentu kesuksesan marlboro ada strategi tertentu yang membuatnya sukses, apa itu?



Sebelumnya gw mau kasih tau sejarah marlboro, Marlboro dulu itu di posisikan sebagai rokok "cewe" sebelum tahun 1955, ini nih buktinya....

Ternyata pada saat Marlboro memposisikan dirinya sebagai rokok cewe target marketnya tidak besar dan menyebabkan sales marlboro kurang memuaskan. Hal ini memutuskan marlboro untuk memposisikan ulang brandnya menjadi rokok lelaki pada tahun 1955.


Selain mengubah posisi, marlboro mengubah semua artibut pada produknya seperti warna kemasan, filter, rasa, dan lainnya. Sales pun meningkat pesat, dengan menggunakan model seorang cowboy yang menunjukan "lelaki sejati" marlboro berubah dari yang tadinya dipersepsikan rokok cewe menjadi roko lelaki. Iklan tersebut menjadi iklan rokok tersukses sepanjang masa yang menyelamatkan marlboro dari kesulitan ekonomi. Sampai saat ini marlboro masih menggunakan symbol cowboy sebagai brand symbolnya. 

Belakangan ini, Marlboro sepertinya ingin mengubah lagi posisinya dengan campaign "maybe" nya
, menurut gw campaign marlboro ini memiliki target market ke Remaja. Marlboro hampir disemua negara hampir menggunakan campaign "maybe" nya termasuk di Indonesia.

Kita lihat saja akankah campaign terbaru marlboro mampu membuat marlboro bertahan sebagai rokok tersukses di dunia?




1 comment:

  1. Are you paying over $5 / pack of cigarettes? I'm buying all my cigs from Duty Free Depot and I'm saving over 50%.

    ReplyDelete