Wednesday, May 13, 2015

Iklan numpang bikin kesel

Karena gw kehabisan ide buat bikin blog,, gw nonton Tv buat nyari inspirasi. Dan gw berakhir pada menonton acara film tentang adventure, kebetulan gw suka wisata alam jadi gw ikutin nih acara televisi di salah satu televisi swasta.

Setelah nonton sekitar 30 menit tiba2 presenternya ngomong wah bro muka gw berminyak nih, cuci muka dulu ah biar seger gw pikir cuci muka biasa pakai air. Ternyata oh ternyataaa dia ngiklanin salah satu brand sabun cuci muka.

Gw keselnya minta ampun, kenapa harus ngiklanin sabun cuci muka diacara alam yang merusak alam. Ga pas aja gitu momennya, kenapa ga ngiklanin sabun cuci muka di acara kaya gossip atau apapun yang ga ada hubungannya sama alam.

Sekarang banyak banget nih diacara TV yang digunakan oleh brand-brand tertentu untuk numpang ngiklan dalam acaranya, menurut gw sbenernya ga masalah asal momennya pas dengan acara Tvnya.

Tulisan gw kali ini emang singkat, sekedar cuma mau ungkapin unek-unek aja. Thanks

Billboard nyasar



Apa sih yang salah dari iklan diatas? Kayaknya sih ga ada yah. Tapi masalahnya gw liat ini di Bandung tepatnya di jalan setiabudi sebelum belokan menuju gandok. Gw baru pernah liat apartemen yang berlokasi di jakarta kebetulan dekat rumah gw yang kira2 5 menit sampe apartemen ini tapi iklannya sampe ke bandung.

Ya mungkin Green Pramuka City ini mau nyasar ke pasar di bandung biar tertarik untuk investasi atau berencana tinggal di jakarta. Tapi kalau untuk masang billboard gw merasa caranya ini gak efektif banget kenapa? yang ada dipikiran gw:

1. Tipikal orang bandung sama org jakarta dari pengalaman gw klo beli apartemen itu beda, klo org bandung biasanya beli untuk tinggal, sedangkan klo orang jakarta walaupun ud punya rumah tetep mau beli apartemen klo ada duit.

2. Show Unit nya aja cuma ada di jakarta masa orang bandung klo mau liat2 dengan detail harus ke jakarta dulu.

3. Billboard jarang yang liat ditambah lagi apartemen nyasar yang di iklanin kayanya org makin malas liat.


Paling segitu aja sih pendapat gw mengenai billbaord Green Pramuka City ini, semoga kedepannya gw ga ngeliat billboard buat jadi bahan cacian lagi hahahaahah


Negative Marketing

Dalam artikel kali ini gw jg mau bahas tipe marketing yang cukup unik yaitu Negative Marketing. Sebenernya menurut gw agak gak etis sih hahahaah, tapi yang namanya strategi marketing ya mau gimana lagi. Perusahaan kaya samsung banyak membuat iklan seperti ini untuk melawan rival terbesarnya yaitu apple dan mereka berhasil menggunakan strategi ini membuat orang penasaran bagaimana produk samsung bisa lebih baik. Ini salah satu commercial samsung yang menggunakan negative marketing


Klo kasus di Indonesia yang menggunakan negative marketing apa sih? Banyak banget dan hampir kita lihat sehari yaitu iklan rokok.



Namun iklan rokok disini menggunakan negativ marketing bukan buat jelek-jelekin brandnya atau competitor lain melainkan untuk menjauhi orang dari merokok, menakut-nakuti sehingga orang tidak mau mencoba rokok.

Kalau menurut gw iklan rokok kaya gini udah ga ada gunanya apa lagi di Indonesia hahahaah, orang udah tau efek yang diakibatkan rokok tapi tetep aja ga peduli karena mungkin kenikmatan merokok lebih dari after effectnya.

Lucu sih memang setelah tulisan-tulisan "menyeramkan" di bungkus rokok di Indonesia diubah oleh kebijakan pemerintah menjadi gambar, tapi ternyata tetep aja gak ada efeknya bahkan malah jadi bahan iklan baru atau lelucon.

Tuesday, May 12, 2015

Fighting Brand

Sehabis ngomongin soal telkomsel, telkomsel punya satu buah brand yang berfungsi sebagai fighting brand. Buat yang ga tau fighting brand ini definisinya menurut wikipedia "In marketing, a fighter brand (sometimes called a fighting brand) is a lower priced offering launched by a company to take on, and ideally take out, specific competitors that are attempting to under-price them. Unlike traditional brands that are designed with target consumers in mind, fighter brands are created specifically to combat a competitor that is threatening to take market share away from a company's main brand."


Brand kartu As merupakan salah satu brand milik telkomsel yang digunakan oleh telkomsel pada saat jaman-jamannya perang harga antar operator. Telkomsel merasa terganggu dan membuat market sharenya bergoyang sehingga telkomsel untuk memutuskan mengeluarkan brand sebagai senjata perang tarif. Kartu As mengeluarkan kebijakan tarif telpon dan sms yang murah untuk melawan operator pesaing yang juga melawan harga murah.


Sbenernya selain telkomsel banyak perusahaan lain yang mengeluarkan fighting brand saat main product/brand nya terganggu oleh kompetitor. Ini adalah kasus lain fighting brand,


Fresco merupakan salah satu brand milik kapal api, Fresco dibuat untuk melawan Top Coffe yang saat itu merebut pasar Kapal Api sebagai produk utamanya. Harga jual fresco tergolong lebih murah sedikit dibanding Top Coffe dan Fresco menggunakan Promo yang sama persis seperti Top Coffee yaitu beli 10 gratis 5


Apa sih kegunaan fighting brand?

1. Mencegah market share main brand direbut oleh pesaing yang memasang harga murah

2. Menghindari terjadinya perubahan brand equity terhadap main brand, jika yang digunakan untuk melawan adalah main brandnya. (harga main brand diturunin nanti dikira konsumen kualitasnya diturunkan)

3. Brand-brand perusahaan yang lain tidak terganggu jika ada brand khusus untuk melawan. (harganya tidak berubah, strategi tidak berubah, dll)

4. Mematikan brand lawan





Telkomsel case



Jadi hari senin minggu ini kelas gw kedatangan dosen tamu dari telkomsel yang mau sharing di kelas tentang telkomsel ini. Siapa sih yang gak tau telkomsel selaku operator terbesar di Indonesia yang menguasai market share telekomunikasi seluler di Indonesia lebih dari 50% pengguna telepon genggam di Indonesia. Telkomsel memiliki tagline operator paling Indonesia.

Telkomsel memiliki berbagai macam product, ini dia produk-produknya:


















Telkomsel punya banyak lini produk bukan karena tanpa alasan, setiap brand memiliki brand positioning dan target market yang berbeda:

1. Kartu Halo; kartu prioritas dengan target market middle-up dan korporasi dan pulsa bukan menjadi masalah yang penting adalah kelancaran komunikasi.

2. Simpati; kalangan middle dengan pilihan paket terbanyak yang bisa di sesuaikan dengan kebutuhan.

3. Kartu As; Fighting brand melawan operator lain saat perang tarif, target market lebih ke middle-low

4. Loop; kartu yang dibuat khusus untuk anak muda dengan penggunaan data internet banyak, menawarkan berbagai jenis paket data internet yang beragam.

5. Telkomsel flash; kartu khusus penggunaan internet seperti modem.


Produk-produk telkomsel yang beragam ini bukan tidak ada masalah didalamnya, berdasarkan sharing yang diberikan kakak-kakak dari telkomsel ada beberapa masalah yang di hadapi telkomsel saat ini seperti

  • Orang bahkan lebih mengenal simpati dibanding telkomsel
  • Yang ada dibenak konsumen kalau mendengar telkomsel itu mahal
  • Awareness untuk brand baru seperti Loop masih sangat kurang, bahkan di kelas gw aja banyak yang ga tau Loop
  • Brand identity dan association yang diinginkan belum sesuai dengan apa yang ada di benak konsumen.


Kakak yang masuk sebagai dosen tamupun menanyakan kami sebagai feedback untuk telkomsel sendiri, seperti kenapa ga pakai telkomsel? dan ternyata pada bilang mahal hahaha. Lalu ditanyakan pada pakai operator apa? dan kebanyakan pada menggunakan XL, lalu menurut gw hal yang seru dimulai disini.

Kami ditanyakan apa sih yang bikin kalian milih XL di banding telkomsel ? kebanyakan pada menjawab kalau Xl lebih murah dan lebih anak muda. Memang kalau telkomsel identik dengan orang tua? tanya kakak dari telkomsel. Kebanyakan dari kelas kita memang menjawab iya dilihat dari logonya yang kaku warnanya merah.

Gw sendiri setuju memang telkomsel itu terbilang lebih mahal dibanding operator lain, tapi gw merasa manfaat yang gw dapatkan dari membayar telkomsel lebih mahal itu sebanding dengan harganya dengan kualitas sinyal sangat baik, internet yang cepat, dan pelayanan baik. Di kelas gw ada yang menyarankan mengganti logo telkomsel agar kelihatan lebih "anak muda", jujur sbeenrnya gw ga setuju, kenapa? karena telkomsel awarenessnya udah bisa dibilang mencakup seluruh Indonesia bahkan luar negeri sebagai operator terbesar nomor 6. Gw sendiri setuju dengan strategi telkomsel yang membuat Loop untuk membuat kartu khusus segmen anak muda dengan harga yang lebih terjangkau dibandingkan mengubah nama besar telkomsel. 

Sekian sharing gw mengenai materi dari telkomsel. Thanks


Word Of Mouth effect



Pada artikel-artikel sebelumnya gw ud sempet bahas sekilas tentang word of mouth, sekarang gw mau bahas lebih dalam lagi tentang word of mouth. Sebelumnya apa sih word of mouth itu? Kita pasti pernah nanya ke temen seperti hape yg bagus apa sih? tempat makan yang enak dimana? atau pernah dikasih tau temen disini tempatnya enak loh, minumannya murah-murah loh, atau bahkan bentuk lain seperti hape ini jelek banget sih baru btr pake ud rusak, tempatnya enak sih tapi makanannya enggak banget. Smua contoh-contoh diatas itu adalah bentuk word of mouth baik itu bentuknya negatif maupun positif, lalu apa sih gunanya word of mouth bagi sebuah brand?

Ini gw ngutip kalimat dari Boston Consulting Group yang berisi,
"The study shows that consumers seek above all the recommendations from their friends, family, colleagues or even from other consumers (through online product reviews) at the time of their purchase decision process. Especially for important purchases – whether by their price or their emotional impact.
They also have less confidence in traditional media.
66% of consumers surveyed seek the opinion of their friends and family and 50% consult reviews from other consumers on the Internet before making a purchase decision. This is two to ten times more than the number of consumers who listen to the opinion of the media or consult the brand website."
Jadi Word Of Mouth (WOM) itu penting banget bagi sebuah brand untuk mendongkrak salesnya, perubahan teknologi pada saat ini membuat WOM bisa dilakukan tidak hanya sekedar tatap muka kalau ketemu aja tapi bisa juga dengan posting di social media, review product di internet, dan lainnya. Tapi jangan lupa klo WOM juga bisa memberikan dampak mematikan jika customer tidak puas dengan pelayanan sebuah brand. Nih ada kutipan dari BCG lagi,
"It is often said that for one dissatisfied customer who complains, there are ten satisfied customers who remain silent."
Customer yang ga komplain mungkin dianggap perusahaan ga ada masalah apa-apa, namun dibalik diamnya customer yang ga puas itu dia menceritakan pengalamannya ke teman-temannya, keluarga, atau orang dekatnya bahkan yang lebih bahaya jika dia menuliskan pengalamannya melalui internet, mereka ini bisa menjadi "silent assassin" bagi perusahaan.
Melalui Boston Consulting Group gw jg belajar bahwa ada faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen mau me-rekomen produk atau memberikan review negatif kepada sebuah brand, faktor-faktor ini tergantung dari industri dimana sebuah brand itu bergerak, apa aja itu?
1. Value untuk customer ini penting banget untuk semua macam industri
2. Customer service, faktor ini penting umumnya untuk perusahaan yang bergerak dibidang jasa seperti bank, operator telekomunikasi, dll.
3. Desain dan performa, faktor ini penting untuk perusahaan yang bergerak di produk khususnya yang berteknologi tinggi dan mahal seperti handphone, mobil, dll.
Dengan mempertimbangkan faktor-faktor tersebut sebuah perusahaan bisa menciptakan customer yang rela merekomendasikan brandnya kepada orang terdekatnya, bukan malah menghancurkan perusahaan.



Teaser Marketing

Apa sih teaser marketing itu? pernah liat iklan ini?

 



Iklan-iklan diatas merupakan contoh-contoh dari teaser marketing. Yaitu iklan yang memberikan cuplikan, sebagian, bentuk sepintas dari suatu produk yang membuat orang penasaran terhadap suatu barang atau jasa tersebut. 

Menurut gw ini efektif banget terutama bagi perusahaan yang menjual barang. Rasa penasaran orang akan membuat orang terus mengejar-ngejar apa sih maksud dari iklan diatas, sekaligus orang akan terus mengikuti perkembangan dari iklan tersebut.

Teaser Ad tersebut di kombinasikan dengan  penggunakan media digital sebagai media promosinya membuat perusahaan mudah menjangkau seluruh dunia dengan cara yang lebih efektif. Gw sendiri mengikuti perkembangan teaser-teaser yang buat gw penasaran banget "kaya gimana sih bentuk barang yang sebenernya atau seutuhnya" yang akhirnya gw berakhir dengan mencari iklan ini di Youtube.


Digital Branding



Kak Dicky sempat masuk ke kelas gw dan sharing mengenai digital branding khususnya yang dilakukan oleh Line perusahaan yang ditangani kak Dicky. Perubahan jaman saat ini membuat orang memakai internet merupakan keharusan bahkan seperti yang di bilang kak Dicky lebih baik ketinggalan dompet daripada hape, Gw sendiri setuju banget dengan hal itu dan gw seperti itu jg lebih baik ketinggalan dompet karena bisa ngutang hahahaah....



Sekedar share aja gw baru mengetahui apa yang sebenarnya dilakukan oleh Line berkat sharing dari kak Dicky, tujuan line sebenarnya bukan membuat aplikasi instant massaging tetapi adalah menjual character si Browny, Cony, Sally, James, dll. Jujur sebenernya gw cukup kaget mendengar bahwa tujuan line menjual character layaknya Disney yang sama-sama juga menjual character tapi dengan cara yang berbeda, kalau Disney menjual character dengan membuat film dari character tersebut lalu membuat Disneyland dengan tema-tema berbagai characternya, tetapi Line  menjual character dengan mengikuti perkembangan jaman yaitu melalui social apps.

Cara Line tersebut bagi gw sendiri ga sempat terpikir bisa menggunakan aplikasi chatting buat jual character dan nyatanya Line sangat amat berhasil menjual character mereka dan mendapatkan revenue stream yang luar biasa besar hanya dari penjualan Sticker line.

Beralih dari Line, perusahaan yang lain mulai banyak juga yang melakukan branding melihat perkembangan jaman dan teknologi saat ini, campaign campign perusahaan dalam membangun brandnya sudah mulai beralih dari cara konvensional (billboard, TVC, etc) dan lebih banyak fokus ke pemanfaatan internet untuk membangun brand equity. Baik itu melalui Website, Youtube, Social Media, Chatting Application, dan masih banyak lainnya fasilitas internet yang bisa dijadikan media promosi digital.


Sekian sharing kali ini, Thanks



Revenue Stream by branding



Di kelas brand management yang terakhir dengan Rex, gw dijelasin tentang revenue stream. Revenue stream itu gampangnya sumber penghasilan perusahaan seperti penjualan. Lalu dengan branding gw baru menyadari bahwa ada revenue stream tambahan jika sebuah perusahaan punya Brand equity yang baik apa aja sih?


1. Franchise, seperti KFC, McD, dll yang menjual brandnya untuk kemitraan. Kasus jika di Indonesia seperti Kebab turki baba rafi, Sabana Fried Chicken. Brand mereka yang sudah kuat membuat mereka bisa menjual merek mereka untuk melakukan kerja sama dengan orang yang tertarik untuk membeli merek mereka. Hal ini sekaligus membuat perusahaan memperluas cabang mereka dengan melakukan franchise dengan ketentuan tertentu.

2. Menjual produk ke mitra franchise. Perusahaan dapat mendapatkan penghasilan terus menerus melalui mitra franchise yang bekerja sama dengan perusahaan dengan cara membeli terus menerus produk yang dijual ke pusat perusahaan. 

3. Brand Value. Dengan brand yang kuat tentu lebih besar kesempatan perusahaan untuk mendapatkan untung yang lebih dari perusahaan yang brandnya blom begitu kuat.

4. Penjualan merchandise, sebuah perusahaan bahkan bisa menambah produk yang sama sekali tidak ada hubungan dengan produk utama mereka untuk di jual ke pasar dengan cara menaruh brand mereka di produk tertentu seperti gelas, tumbler, mainan, dll. Yang akan membuat org tertarik untuk membeli karena ada merek brand yang kuat tertera di merchandise tersebut.

Mungkin pendapat gw berdasarkan google segitu dulu, semoga bermanfaat thanks.

Motor Honda "Irit"




Apa sih yang kalian bayangkan jika dengar motor honda? gw yakin sebagian besar orang langsung berpikir bahwa motor honda itu terkenal dengan iritnya. Hal itu bener banget karena keliatan dari setiap strategi honda, Motor honda meng asosiasikan brandnya sebagai motor yang paling irit dan memang mereka berhasil menanamkan itu kedalam pikiran orang Indonesia.

Setiap orang indonesia yang liat motor honda pasti menganggap klo motor itu lebih irit dibanding yang lain, tapi ada tapinya seberapa irit sih dibanding yg lain?

Disini gw mau ngambil konsep marketing yang namanya absolute threshold, ap an tuh? yaitu energi minimal yang orang rasakan adanya sensasi. Trus apa hubungannya sama motor honda? hubungannya itu seberapa irit honda di banding yang lain contoh nih motor yamaha 1 liter bisa 50km ternyata motor honda lebih "irit" yaitu 1 liter bisa jalan 51km. Memang sih lebih irit tapi apakah 1km lebih irit tersebut bisa membuat sensasi kepada konsumen??Ada banyak banget review orang yang ternyata motor honda itu irit tapi hampir ga beda jauh sama pesaingnya bahkan ada yg malah kalah irit dibanding pesaing. 

Memang sih Honda berhasil membuat brand association yaitu irit, tetapi tetap yang namanya perusahaan yang terpenting adalah produknya... Menurut gw mau marketing sehebat apapun tapi ga didukung dengan produk yang sesuai dengan apa yang dikatakan melalui marketing pasti suatu waktu akan collapse. Hal ini terbukti dari market share Honda yang terus tergerus oleh pesaing-pesaingnya.

Lalu apakah honda akan terus mengatakan bahwa dirinya irit dibanding yg lain?





Monday, May 11, 2015

Billboard di jalan tol

Setiap perusahaan pasti mau meningkatkan brand equity dengan bermacam-macam cara, nah salah satu kegiatan promosi yang dilakukan perusahaan biasanya menggunakan billboard. Nah penggunaan billboard ini banyak banget digunain perusahaan dimana-mana, nih contohnya :


Billboard khususnya dijalan tol banyak banget kita liat jika sedang menggunakan jalan tol untuk menuju tempat tujuan, Tapi pertanyaannya seberapa efektif sih billboard di jalan tol? Gw pernah ngeliat billboard di jalan tol yang ukurannya kecil. kurang lebih seperti ini...


Gw sendiri sbenernya bingung manfaat billboard dengan lokasi di jalan tol ukuran kecil, siapa yang lihat billboard kecil sgitu dengan kecepatan rata-rata di jalan tol kalo kosong 100km/jam++. Kalau emang kita tertarik untuk lihat masa harus melambatkan mobil dulu? Emang sih biaya pasang iklan billboard dijalan tol ga murah dikarenakan traffic yg tinggi... Tapi kalau gunanya untuk menghemat budget promosi tapi ga berguna untuk apa?? Malah yang ada merk perusahaan atau produk perusahaan ga ada yang peduli atau lirik.

Kalau menurut gw sih ada beberapa hal penting yg harus dipertimbangkan saat memilih billboard di tol:
1. Yang penting banget tuh ukuran, jangan pasang billboard ukuran kecil di jalan tol yang kondisi trafficnya jalan cepet diatas 100km/jam. Kalo billboard kecil di dekat tempat dmana kendaraan harus melambat ya masih oke walau masih ada hal lain yg harus di pertimbangkan (kaya ukuran tulisan)

2. Lokasi, jangan pasang billboard yang lokasinya susah dibaca, contoh: billboard yang lokasinya abis tanjakan lalu billboard ada pada turunannya, belokan yang cukup tajam, dan lain-lain. hal-hal kaya gitu bisa bikin waktu kesempatan melihat billboard dengan jelas jadi kecil.

3. Content billboard itu sendiri....!!!! kenapa gw kasih tanda seru? Karena menurut gw billboard besar yang ga menarik ga bakal gw liat atau paling liat cuma sekilas ya sudah. Gpp sih pakai billboard kecil tapi buat billboard itu menarik untuk dilihat dari kejauhan dan gampang diliat dengan jelas. Mungkin klo ukurannya kecil susah pakai tulisan, lebih menarik jika buat bentuk dan warna yang eyecatching.Jadi orang tertarik untuk melihat.


Gw sebagai pengguna jalan tol sekaligus konsumen yang mungkin jadi target perusahaan yang masang billboard di jalan tol cuma mau kasih pendapat aja sebenernya. Karena menurut gw banyak yang billboard dijalan tol istilahnya cuma "numpang lewat" dan orang ga peduli sbenernya tentang isi billboard tersebut.